Ramadhan Mubarak

IPuasa oleh sebagian orang dilihat sebagai penurunan semangat. Hal itu biasanya dikaitkan dengan kinerja orang berpuasa yang cenderung bermalas-malasan. Sepintas pandangan tersebut seakan memperoleh pembenarannya karena dalam menjalankan aktivitas kerja sehari-hari kita memerlukan energi yang berasal dari asupan makanan dan minuman. Jika asupan makanan dan minuman tidak maksimal, maka dapat dipastikan aktifitas kerja kita akan terganggu. Namun, apakah betul puasa di bulan Ramadhan menurunkan semangat kerja? Apakah layak jika ibadah puasa Ramadhan dijadikan sebagai alasan bagi kita untuk bermalas-malasan dan tidak melakukan aktivitas kerja secara maksimal?
 
Jika kita melihat kembali lembaran sejarah Islam ada sebuah peristiwa besar yang dapat menjadi contoh konkret dari tidak surutnya etos kerja dan daya juang di bulan Ramadhan. Peristiwa itu dikenal dengan nama Perang Badar. Bahkan, dalam konteks Indonesia kenangan manis proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi pada saat ibadah puasa Ramadhan berlangsung.
Memang, sebuah kewajaran jika saat menjalankan ibadah puasa tubuh kita terasa letih dan lemas. Namun, tidak benar jika hal itu dijadikan sebagai justifikasi bagi kita untuk mengurangi produktivitas kerja. Rasulullah Saw dan para sahabat tidak mencontohkan hal demikian. Peristiwa Perang Badar dan proklamasi kemerdekaan Indonesia menunjukkan bahwa ibadah puasa Ramadhan menjadi stimulus untuk meraih harapan yang didambakan.
Sumber: setiawan-nugroho-smd

Active forum topics

 

Recent comments

No comments available.

Support 24/7

Et pede eu platea vestibulum sit est leo nunc natoque accumsan. Felis tellus adipiscing Nullam orci consectetuer dictumst.

Vestibulum volutpat interdum eros